KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
Disusun untuk
memenuhi tugas
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen
Pengampu : Ahmad Syukron, M.Ei
Disusun oleh:
Kelompok 1
M. Sobron Musleh 2012112044
Ayu Annisa F. 2012112046
Sakinatul Falah 2012112047
PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2014
A. menumbuhkan
minat berwirausaha
Semakin maju suatu negara semakin banyak
orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya
dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja dan mengurangi angka
pengangguran yang ada di suatu negara.
Negara maju adalah negara yang setidaknya memiliki dua persen masyarakat yang
memilih sebagai wirausaha, alih-alih menjadi karyawan. Alasannya,
wirausaha adalah tulang punggung ekonomi nasional, khususnya di saat ekonomi
dunia sedang tidak pasti seperti
sekarang ini.
Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
menyebut, hanya sekitar 0,18 persen masyarakat atau 2,38 juta penduduk
Indonesia yang memilih menjadi pengusaha. Padahal, idealnya, jumlah ini sudah
mencapai 4,76 juta dari sekitar 238 juta penduduk Indonesia saat ini. Namun
Indonesia saat ini belum mampu untuk mencapai angka itu. Sebagian besar dari
masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menjadi seorang Pegawai maupun
Karyawan.
Sekarang kita harus mampu menghadapi kenyataan bahwa
jumlah wirausahawan Indonesia sangat sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan
hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan
yang sangat mendesak bagi suksesnya pembangunan. Jika kita perhatikan, banyak
sekali manfaat dari wirausaha. Antara lain:
1.
Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran
2.
Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang
produksi, distribusi, pmeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.
3.
Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai
pribadi unggul yang patut divontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu
adalah orang yang terpuji, berani, hidup tidak merugikan orang lain.
4.
Selalu menghormati hukum, dan peraturan yang berlaku,
berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan
5.
Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan
pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuanya.
6.
Berusaha mendidik karyawanya menjadi orang yang
mandiri, jujur, tekun, dalam menghadapi pekerjaan.
7.
Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras,
tapi tidak melupakan perintah agama.
8.
Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya, tidak boros.
9.
Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan
maupun kebersihan lingkungan.
Begitu banyak manfaat dari wirausaha, namun belum
banyak orang yang mengetahui menfaat dari menjadi seorang wirausaha. Jika semua
orang mengerti mampu memahami manfaat menjadi seorang wirausaha, maka negara
kita pasti mampu menjadi negara yang maju.
Negara Indonesia adalah Negara yang
pemeluk agama Islamnya terbesar di Dunia, namun sepertinya mereka lupa akan hal
itu. Mereka tidak banyak mengetahui akan ajaran islam tentang pekerjaan di
Bidang bisnis. Pernah Rasulullah SAW ditanya oleh para sahabat, pekerjaan apakah yang paling baik ya
Rasulullaah? Rasulullah menjawab, Seseorang
bekerja dengan tanganya sendiri dan setiap jual beli yang bersih. (HR.
Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti sebagian dari kegiatan profesi
bisnis. Selain itu para ulama telah sepakat mengenai kebaikan pekerjaan dagang
(jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktikan sejak zaman Nabi Hingga
masa kini.[1]
Dari gambaran diatas sangat tergambar
bahwa profesi Rasulullah sebagai panutan kita saja mau berwirausaha dengan
berdagang membawa dagangan dari Siti Khadijah. Seharusnya kita mampu meneladani
dan mencontoh dari profesi Rasulullah SAW dengan berwirausaha.
Minat untuk berwirausaha untuk menjadi
seorang wirausaha, haruslah ditanamkan sejak dini dan menghilangkan mindset
kita untuk menjadi seoran pegawai atau karyawan. Tidak hanya keinginan pribadi
saja, dorongan dari keluarga, maupun orang-orang terdekat juga sangat
dibutuhkan dalam menumbuhkan minat menjadi seorang wirausaha.
B.
Keuntungan dan Kelemahan menjadi Wirausaha :
Keuntungannya adalah:
1.
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
2.
Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan
serta potensi seseorang secara penuh.
3.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan
keuntungan secara maksimal
4.
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan
usaha-usaha konkrit.
5.
Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
Kelemahannya
adalah:
1.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul
berbagai resiko, jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti
wirausaha telah mengeser resiko tersebut.
2.
Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.
3.
Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya
berhasil, sebab dia harus berhemat.
4.
Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang
harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya
C.
Kebutuhan akan Wirausaha
Suatu pernyataan dari
PBB menyatakan bahwa suatu negara akan mampu membangun apabila memilki
wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Data Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyebut, hanya sekitar 0,18 persen
masyarakat atau 2,38 juta penduduk Indonesia yang memilih menjadi pengusaha.
Padahal, idealnya, jumlah ini sudah mencapai 4,76 juta dari sekitar 238 juta
penduduk Indonesia saat ini. Jika Indonesia mampu mencetak sekurangnya
4juta wirausaha maka ini akan menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk
memajukan Bangsa.
D.
Bisakah Kewirausahaan diajarkan.?
Transformasi pengetahuan
kewirausahaan telah berkembang pada akhir-akhir ini. Demikian pula di negara
kita pengetahuan kewirausahaan diajarkan disekolah dasar, sekolah menengah,
perguruan tinggi dan berbagai kursus bisnis, jadi kewirausahaan itu dapat
diajarkan dimana saja. Selain di lingkungan sekolah, kewirausahaan juga bisa
diajarkan mulai dari lingkungan keluarga sejak dini, dengan ditanamkanya
mindset kewirausahaan sejak dini diharapkan mampu membangkitkan semangat untuk
menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
E.
Pendidikan kewirausahaan dan pelatihan
Pendidikan
kewirausahaan dan pelatihan saat ini sudah mulai diberikan diberbagai perguruan
tinggi dengan mata kuliah umum enterpreunership. Dan mahasiswa juga diberikan
pelatihan mengenai cara berwirausaha.
F.
Dorongan merintis wirausaha
Dorongan merintis wirausaha bisa dari aspek
keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh universitas yang memberikan
mata kuliah kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat membangkitkan minat mahasiswa
untuk berwirausaha. Dorongan membentuk wirausaha juga datang dari teman
sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi
tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya.
G.
Latar Belakang Wirausaha
Wirausaha
adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam
rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan
kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif
dalam rangka meraih sukses.
Orang-orang
yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara
epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga
berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu
tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola
pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan
sesuatu yang baru.
H.
beberapa faktor kritis untuk memulai
usaha baru
Ada beberapa faktor kritis yang
berperan dalam membuka usaha baru yaitu:
- Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang
- Sociolagical, menyangkut masalah hubungan dengan family.
- Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan.
Faktor lain
yang berpengaruh dalam membuka bisnis ialah pertimbangan antara pengalaman
dengan spirit, energi dan rasa optimis. Biasanya orang-orang muda lebih
optimis, energik dibandingkan dengan orang orang yang sudah beumur.
I. Model
proses kewirausahaan
1. proses
inovasi
Beberapa
fakto personal yang mendorong inovasi adalah :keinginan berprestasi,adanya
sifat penasaran,keinginan menanggug resiko,factor pendidikan dan factor
pengalaman,adanya inovasi yang berasal dari diri sseorang akan mendorong dia
mencari pemicu kearah memulai usaha.
Sedangkan
faktor-faktor environment mendorong inovasi adalah : adanya peluang ,pengalaman
yang kreativitas.ataidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang
berharga yang memicu perintisan usaha,apalagi ditunjung oleh adanya peluang dan
kreativitas
Ada 2 hal yang mendorong munculnya
inovasi, yaitu faktor personal dan faktor lingkungan (environment) Faktor
personal adalah inovasi yang berasal dari dalam diri seseorang akan
mendorongnya mencari pemicu kearah memulai usaha. Misalnya sifat penasaran,
keberanian mengambil resiko, pendidikan dan pengalaman. Faktor lingkungan:
adalah peluang, pengalaman dan kreativitas.
2. Proses
Pemicu
Beberapa
faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah :
ü Adanya
ketidakpuasan tewwrhadap pekerjaan yang sekarang
ü Adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK),tidak ada pekerjaan lain,
ü Dorongan
karena faktor usia
ü Keberanian
menanggung resiko
ü Dan
komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.
Faktor-faktor Environment yang
mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:
Adanya
persaingan dalam dunia kehidupan
Adanya
sumber-sumber yang bias dimanfaatkan,msalnya memiliki
tabungan,modal,warisan,memiliki bangunan yang lokasi strategis dan sebagainya.
Mengikuti
latihan-latihan atau Incubator bisnis. Sekarang banyak kursus-kursus bisnis dan
lembaga manajemen fakultas ekonomi melaksanakan pelatihan dan incubator bisnis.
Kebijaksanaan
pemerintah misalnya adanya kemudahan –
kemudahan dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit,dan bimbingan usaha
yang dilakukan oleh Depnaker
Sedangkan
faktore Sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah :
ü Adanya
hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain
ü Adanya
tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha
ü Adanya
dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
ü Adanya
bantuan family dalam berbagai kemudahan
ü Adanya
pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya.
3. Proses
Pelaksana
Beberapa faktor personal yang
mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah sebagai berikut :
·
Adanya seorang wirausaha yang sudah siap
mental secara total
·
Adanya manajer pelaksana sebagai tangan
kana,pembantu utama.
·
Adanya komitmen yang tinggi terhadap
bisnis
·
Dan adanya visi, pandangan yang jauh ke
depan guna mencapai keberhasilan.
4. Proses
Pertumbuhan
o
Adanya tim yang ompak dalam menjalankan
usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif
o
Adannya strategi yang mantap sebagai
produk dan tim yang kompak
o
Adanya struktur dan budaya organisasi
yang sudah membudaya.budaya perusahaan jika sudah dibentuk dan diikuti dengan
penuh tanggung jawab oleh seluruuh karyawan maka pertumbuhan perusahaan akan
berkembang pesat.
o
Adanya produk yang dibanggakan,atau
keistimewaan yang dimiliki misalnya kualitas makanan,lokasi
usaha,manajemen,personalia dan sebagainya.
J. Menilai
peluang membuka usaha baru.
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi
Eksternal Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya
pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari:
1.
Konsumen
Pemakaian
barang dan atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan
makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh
produk/jasa yang telah ada. contohnya:
kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak
yang dibuat secara customize /khusus.
2. Perusahaan yang sudah ada
Melakukan
pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan
melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih. contohnya: kita tahu bahwa batik
ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa membuka usaha toko
atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau
rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh
dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku,
misalnya aturan tentang hak paten.
3. Saluran distribusi
Lokasi
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan
yang diperlukan.
Mendapatkan
ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung
berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan
konsumen. Contohnya: saat ini
kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di sini
termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik
warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen
4.
Pemerintah
Ide usaha
bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Contohnya: pemerintah mengeluarkan
larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan.
Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut memacu kita
untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga diperlukan
5.
Penelitian dan Pengembangan
Usaha baru
seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil
menemukan produk baru. Contohnya:
kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka
kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru.
Orientasi Internal didapat dari:
Tiga Tahap
penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu:
1.
Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian
masalah yang perlu dipecahkan.
2.
Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya
berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.
Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk
memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses inovasi:
1.
Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2.
Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3.
Menguraikan masalah-masalah
4.
Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5.
Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6.
Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7.
Mencari pemecahan sementara
8.
Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9.
Bergerak terus jika semuanya baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon masukanya.. :)